Jumat, 31 Januari 2014

Sang Kyai Jadi Magnet Kampanye BerKah di Nganjuk & Ngawi


Animo masyarakat menyaksikan penayangan film Sang Kyai melalui media layar tancap sungguh luar biasa. Di Ngawi dan Nganjuk, Jawa Timur, ribuan orang berbondong-bondong menonton kisah perjuangan KH Hasyim As’ary memimpin para ulama dan santri merebut kemerdekaan.

Tak pelak acara nonton bareng yang dibalut kampanye pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Suryadi Surmawiredja (BerKaH) terasa istimewas. Tilik saja di Ngawi, hampir 2.000 orang membanjiri penayangan film Sang Kyai di lapangan Pondok Pesantren Al-Hidayah, Desa Majasem, Kecamatan Kendal. 

"Saya tadi sempat menangis melihat adegan perjuangan hebat Kyai Hasyim As’ary,” tutur Rizal Mahfud (32), salah satu peserta acara nonton bareng.

Situasi serupa juga berlaku di Nganjuk. Acara nonton bareng yang digagas DPC PKB Kabupaten Nganjuk dan tim relawan BerKah banjir peserta. "Memang film ini diputar di sini agar masyarakat tahu bahwa ulama NU sangat berperan dalam berdirinya NKRI, karena seperti yang kita tahu ini tidak banyak  dijelaskan dalam sejarah kemerdekaan RI,” ujar koordinator pemutaran film  di Halaman Masjid Baiturrochman, Dusun Kandangan, Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon.

Hadir dalam acara ini utusan dari DPC PKB Nganjuk, Muslimat, Fatayat, Garda Bangsa, IPNU-IPPNU, dan serta para simpatisan PKB.

Selain membuka tabir sejarah yang sengaja dilabur hitam oleh pihak penguasa, pemutaran Film Sang Kyai juga dalam rangka mengkampanyekan pasangan BerKaH yang merupakan kader NU tulen.

Secara tak terduga, perlahan warga desa mulai memadati halaman msjid hingga sebagian terpaksa menonton di atas sepeda motornya. Ini menunjukkan pula bagaimana antusiasnya masyarakat terhadap pemutaran film Sang Kyai, sampai panitia diminta memutar ulang film.

Saat film selesai diputar salah seorang tamir masjid Baiturrochman bergumam. "Saiki wayahe wong NU seng mimpin Jatim. Mosok gak tau blas (sekarang saatnya orang NU yang memimpin Jatim. Masak tidak pernah sama sekali. Wong surgo ae nang sikile ibu, ora sikile Pakdhe (surga itu di bawah telapak kaki ibu, bukan Pakde),” kelakarnya. (Laporan Ali)
- See more at: http://www.dpp.pkb.or.id/sang-kyai-jadi-magnet-kampanye-berkah-di-nganjuk-ngawi#sthash.lcu1VJ8m.dpuf

Sumber : http://www.dpp.pkb.or.id/sang-kyai-jadi-magnet-kampanye-berkah-di-nganjuk-ngawi

Kunjungi Pasar Besar Ngawi, Khofifah Dicurhati Harga Daging

Kedatangan Khofifah Indar Parawansa di Pasar Besar Ngawi, Kamis (15/8/2013) menjadi ajang curhat bagi pedagang dan konsumen terkait meroketnya harga daging di pasaran. Mereka berharap Khofifah terpilih sebagai gubernur Jatim dan bisa mengatasi permasalahan ini dengan baik dan bijak.

Wawan, salah satu pedagang, mengatakan tingginya harga daging di tingkat pemasok saat ini membuatnya harus menaikkan harga sehingga berujung memberatkan konsumen. Karena itu, dia meminta kepada Khofifah agar bisa membantu kesulitan yang dirasakan para pedagang tersebut.

“Harga di tingkat pemasok kan sudah tinggi jadi kita terpaksa menaikkan harga. Akibatnya, Ibu Khofifah lihat sendiri sekarang, konsumen pada sepi karena mahalnya harga daging. Tolong ya Bu, jika terpilih diusahakan bisa menjaga stabilitas harga,” harapnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Khofifah berjanji akan berupaya keras menyetabilkan harga daging di Jawa Timur dengan menggandeng seluruh elemen mulai dari peternak hingga tingkat pemasok. “Adanya kesalahan dalam mengelola komoditi peternakan yang terjadi saat inilah penyebab harga daging di Jawa Timur menjadi mahal,” tegasnya.

Cagub Jatim nomor urut 4 itu menjelaskan, harga daging kualitas dua misalnya, masih bertengger pada kisaran Rp 100-110 ribu per kilogram. Padahal seharusnya bisa diatasi dengan koordinasi yang kuat dari pemerintah pusat dan provinsi.

“Jawa Timur kan gudangnya sapi potong, harusnya harga daging bisa ditekan di bawah 100 ribu jika ada kebijakan yang tepat dari pemerintah provinsi,” tambah Khofifah.

Keluhan tingginya harga daging juga disampaikan Fatimah, pedagang soto daging yang terpaksa menaikkan harga soto dagangannya. Khofifah yang dicurhati, sambil makan soto, lagi-lagi mengatakan akan mengerahkan segala tenaga untuk menyetabilkan harga daging di Jawa Timur.

“Upaya yang akan saya lakukan adalah dengan mendesak pemerintah untuk mengatasi para importir nakal, juga meningkatkan produksi daging di Jawa Timur melalui berbagai program insentif bagi para peternak,” jelasnya.
- See more at: http://www.dpp.pkb.or.id/kunjungi-pasar-besar-ngawi-khofifah-dicurhati-harga-daging#sthash.nDAgtmv8.dpuf